Senin, 18 Agustus 2014

UMM peroleh akreditasi A



Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapatkan akreditasi A. Kampus swasta yang beralamat di Jalan Raya Tlogomas, Kota Malng dan sebagian wilayahnya masuk wilayah Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang itu, kini tak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Bersama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Badan Akreditasi Nasional (BAN) mensejajarkan UMM dengan empat perguruan tinggi negeri lainnya, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia UI), dan Universitas Hasanudin (Unhas). ”Bagi UMM, ini adalah modal besar untuk mengembangkan keilmuan,” ujar Humas UMM Nasrullah, kemarin.

Yang paling penting, diakuinya, UMM sejajar dengan kampus- kampus tua dan top di Indonesia jelas membuat para civitas akademika kampus lebih percaya diri. Lebih dari itu, akreditasi A juga menambah kepercayaan masyarakat luas terhadap kualitas pendidikan di UMM, sehingga mereka tak ragu mengirimkan anak mereka menimba ilmu di kampus yang berdiri sejak 1964 tersebut.

”Lima tahun lalu, UMM masih terakreditasi B. Dengan susah payah kami terus mengupayakan peningkatan di berbagai bidang sehingga pada Februari 2013, BAN menaikkan kelas UMM ke akreditasi A. ”UMM terus berkonsentrasi mengembangkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kemasyarakatan. Itulah modal utama UMM sehingga mendapatkan nilai A dari BAN,” jelas Nasrullah.

Menurut Nasrullah, untuk mendapatkan akreditasi A tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sejak Maret 2012, UMM telah mengumpulkan portofolio sebagai bahan penilaian BAN. Pada Oktober 2012, tim BAN memastikan mengunjungi UMM untuk memulai penilaian.

”UMM ini tergolong kampus Islam. Namun, mahasiswa yang kuliah di UMM majemuk. Mereka datang dari Sabang sampai Merauke, sehingga UMM juga dikenal sebagai kampus Merah Putih. Sebab, seluruh putra daerah dari ujung barat sampai timur Indonesia menempuh pendidikan di UMM,” kata Nasrullah sambil tersenyum.

Ke depan, Nasrullah meyakini tantangan UMM dan dunia pendidikan secara umum akan lebih berat. Karena itu, UMM terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana kampus penunjang kegiatan perkuliahan, mulai dari laboratorium, perpustakaan, gedung perkuliahan, informasi teknologi (IT), dan perkantoran.

Dari sisi sumber daya manusia, 80% dari 750 Dosen UMM merupakan lulusan S2, dan sisanya lulusan S3. Aneessia mahasiswa Jurusan Komunikasi UMM mengaku bangga bisa kuliah di UMM. Jurusan yang ditekuninya saat ini memang impiannya sejak duduk di bangku SMA. Dia pun didukung orang tuanya untuk kuliah di UMM.

”Jujur saja waktu SMA dulu, saya suka melihat berita di TV bersama ayah. Ayah pun sering mengatakan ingin punya anak yang bekerja sebagai presenter TV, dan impian orang tua serta impian saya terjawab di UMM ini,” kata alumnus SMAN 5 Medan Sumetera Utara ini

sumber : http://m.koran-sindo.com/node/306664

Tidak ada komentar:

Posting Komentar